A View From Passionisti

A View From Passionisti

Thursday 10 April 2014

Musim Panas


sebentar lagi musim panas menjelang
hampir lama tak akan turun hujan. sepanjang musim panas nanti.
apakah kau kira, aku tidak menangis lagi?
bul-bul saja yang dapat mendengar senandung rinduku.
ingin menyanyikan apa yang mesti dinyanyikan.
lagu-lagu yang kusenandungkan menceritakan musim gugur yang akan kembali.
laut pun tak pernah berhenti berombak menerjang karang, menghempas pantai.

apakah bunga-bunga juga menyukai musim panas?
kau mungkin adalah pohon yang pasrah melewati musim demi musim.
benar-benar tangguh menghadapi dingin dan panas berganti-ganti tiada habis.
suka atau tidak membiarkan angin merontokkan daun-daunmu.
               lalu hujan menumbuhkan kehijauanmu. kau:
melihatku dari tempatmu berdiri,
              pohon yang sebatang kara, sebatang pohon yang sendirian.
menangis diam-diam. ditelan kabut pada malam kelam.
              kita. kenapa kita jadi begini? tanyamu.
?! ah...kita? kau menggunakan kata -- kita?!!
             bukan aku. atau kau. itu kata-kata yang terlalu manis.
tapi membuatku menangis.
aku mencintai hujan. hujan musim gugur.
                                hujan musim dingin. hujan salju. hujan awal musim semi.
bahagia, ya bahagia. indah. nikmat. menyenangkan. meski terlalu deras.

April 2014