A View From Passionisti

A View From Passionisti

Wednesday 9 January 2013

Di Jalan Ini, kaukira...



















Kaukira aku Hindu, sebab nama yang diberikan orang tua,
Tetapi kautahu kumemandang dewa-dewa sebagai nama-nama lain dari Dia Yang SATU,
Kaukira aku Yahudi, sebab aku membaca Taurat dalam bahasa Ibrani,
Tetapi kautahu kita semua satu keluarga dari Ibrahim karena itu kuakui Muhammad sesudah Musa, Daud dan Isa.
Kaukira aku Kristen, sebab aku menyanyi Mazmur dan bertawassul kepada Yesus,
Tetapi kautahu aku menolak penuhanan konsep tentangNya, trinitas, dan pemujaan kepada agama institusional.
Kaukira aku Syiah, sebab aku menerima Ali sebagaimana kuterima Muhammad,
Tetapi kautahu aku tidak membenci para sahabat Rasul kecuali mengecam perbuatan mereka yang membunuh menyiksa keturunan Rasul.
Aku dibenci oleh Muslim karena mencintai Yesus dan Alkitab,
Aku dibenci oleh Kristen karena mencintai Muhammad dan AlQuran.














Itulah mengapa mesjidku adalah ruang sunyi sepiku sendiri.
Tetapi...
Saat harus berada di masjid,
Maafkan aku Tuhan telah memenuhi percakapan kita
Dengan mengeluh kepada-Mu.
Saat mampir ke gereja,
Mengadu kepada Yesus, sampai kapan aku harus
Menunggumu kembali bersama Sang Imam?

Riuh-rendah dalam kegelapan, betapa yang kutemukan hanya Tuhan
Yang terbelah-belah dan terbagi-bagi.
Aku memilih untuk membawa sebatang lilin yang dapat membakar tanganku
Sendiri, tetapi kutahu cahayanya hanya berasal dari Cahaya-Mu.
Sebab aku membaca Empat Kitab, lalu membaca kitab-kitab,
Aku tak menemukan serupa, atau tak menemukan sama,
Aku hanya menemukan-MU.















Barangkali, jika aku punya kuil,
Mereka akan mengira aku penganut Tridharma*,
Sebab aku berkata:
Temukanlah apa yang kaucari dalam dirimu,
Hormatilah nenek moyangmu,
Dan ikutlah kemana arus Sungai ini menghanyutkanmu.

Di Jalan, aku bicara, diam, atau berbisik,
Mereka tidak akan pernah mengerti
Kecuali menempuhnya sendiri.

Januari, 2012


















(*http://id.wikipedia.org/wiki/Tridharma)