A View From Passionisti

A View From Passionisti

Monday, 16 September 2013

Sohbet Dua Darwis (2)



Darwis Pertama: 



"Kota itu membuatku cemburu,"
Kata si bulbul kepada langit
Yang dipandangnya dari balik jeruji
Sangkar yang pintunya tidak terkunci.
"Aku ingin mengirimkan rindu,
Lewat angin yang berhembus 
Sebab sayapku terlalu lemah 
Untuk terbang jauh ke sana."
Bulbul itu menahan air matanya
Di dalam batin, menahan pula
Desahannya di dalam hati,
Diam-diam bersenandung sendiri.
"Tuanku telah memisahkan kami,
Meskipun kutahu mereka juga 
Diam-diam bernyanyi,
Memendam rindu kepada Taman dan mawar,
Mencoba menjadi seekor bulbul
Biasa yang menawan 
Di tengah-tengah pasar
Dan istana raja."
Kemudian, berbaringlah si bulbul,
Dan diam dalam kesendiriannya.

Darwis Kedua:


Sang Putri berlari mengitari taman labirin 

mencari jalan keluar ke dunia bebas


menuju kekasih hatinya


sambil menangis lirih ia berkata,


"Duhai Kekasih... penuh sesak rasa 


tak mampu lagi kutahan


istanaku tak lagi terasa damai dan indah


hanya belenggu bagi jiwa yang mencinta"



Sang Putri terus berlari 


mengitari taman labirin tanpa tahu kapan ia kan temui sang kekasih hati





No comments: